Karena Buat Laporan Palsu Dibegal,Perselingkuhan Emak - Emak Ini Jadi Terbongkar,Begini Ceritanya



Jambitransnews.com
- Sempat menjadi satu dari tiga kasus yang menjadi atensi Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto terhadap jajaran dibawahnya, terungkap fakta mencengangkan dari kasus begal terhadap seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) di Jalan Parameswara Palembang.

Kasus itu ternyata bermula dari perselingkuhan antara pelapor dan terlapor.

Atas hal tersebut, ID (45) IRT yang membuat laporan, menangis menyampaikan permohonan maaf atas tindakan yang sudah dilakukannya

Wanita paruh baya ini membuat laporan palsu telah dibegal mengaku minta maaf. Dia ditipu selingkuhan motornya dibawa lari dan takut dimarah suami.

Saya benar-benar minta maaf," kata Ida dengan berurai air mata seraya menyatukan kedua telapak tangan di depan dada ketika dihadirkan dalam rilis yang digelar di Jatanras Polda Sumsel, Senin (20/9/2021).

Pelapor mengakui kebohongan yang dikatakannya saat membuat laporan perihal begal.

Perempuan ini terus menunduk kepala menyesali perbuatannya.

"Terkait laporan saya kepada pihak kepolisian, pengaduan saya itu semuanya tidak benar. Saya atas nama Ida dengan tulus meminta maaf kepada jajaran Polda Sumsel. Saya benar-benar meminta maaf," ujarnya.

Terungkap fakta bahwa Pelapor dan pelaku sudah saling mengenal selama dua tahun lewat jejaring Facebook.

Selama itu mereka kerap berkomunikasi secara online.

Dia mengaku baru dua kali bertemu langsung dengan pelaku yang berusia sembilan tahun lebih muda darinya tersebut.

Pada saat pertemuan kedua itulah, ibu tiga anak ini menjadi korban penipuan oleh pelaku yang berhasil membawa kabur sepeda motornya

Pelaku beralasan hendak membeli hadiah yang akan diberikan kepada anak ID, namun ternyata dia tak kunjung kembali.

"Laporan itu karena saya takut dan panik. Saya takut ketahuan suami. Soalnya dua tahun saya sama dia sudah berhubungan," ucapnya dengan berurai air mata.

Sebelumnya, ID dan pelaku yang diketahui bernama Khodir alias Anggara Prima (36) sempat dipertemukan di depan penyidik

Namun hal tersebut ditolak ID berurai air mata dan memohon untuk tidak dipertemukan dengan pelaku.

"Tolong Pak, saya tidak mau ketemu sama dia. Saya sakit hati pak," kata Ida yang bahkan tidak sudi menatap wajah pelaku.

Sementara pelaku turut berurai air mata menyesali perbuatannya.

Pelaku mengaku tak enak hati kepada istri dan anaknya atas tindakan yang sudah dia lakukan.

"Saya ingat anak dan istri, gimana nanti mereka. Saya menyesal pak," kata Khodir dengan berurai air mata sembari menutupi wajahnya.


Sumber:Tribunsumsel.com