Simpang Siur Miliarder Tuban Jatuh Miskin Bangkrut, Kades Ungkap Fakta Asli


Jambitransnews.com
- Warga desa miliarder Tuban, Jawa Timur disebut jatuh miskin.

Namun pemberitaan tersebut dibantah dua Kepala Desa (Kades) kecamatan Jenu.

Justru Kades mengungkap fakta aslinya.

Diketahui, dulu Februrari 2022 viral warga kecamatan Jenu, Tuban borong 176 mobil baru.

Hal itu karena tanah para warga laku dibeli Perusahaan Minyak Patungan Pertamina-Rosneft Rusia.

Bahkan truk towing yang mengangkut Toyota Kijang Innova, Honda HR-V, Brio hingga Mitsubishi Pajero Sport antre masuk jalan desa.

Namun sekarang dikabarkan ada warga yang dulu terima bayaran miliaran terpaksa jual sapi untuk bertahan hidup.

Isu ini menjadi simpang siur sampai akhirnya beberapa Kades meluruskan pemberitaan.


Yakni Kades Sumurgeneng, Gihanto dan Kades Wadung, Sasmito.

Warga kami yang terdampak ada 151 kartu keluarga (KK)," ucap Sasmito, (27/1/22).

"Namun yang punya lahan sekitar 20 persenan, sisanya bangunan rumah sudah direlokasi," katanya.

Ia menjelaskan, memang warga sudah banyak yang mengeluh, terutama yang sebelumnya bekerja sebagai buruh tani.

Sebab, saat ini tidak ada lagi lahan yang digarap karena sudah menjadi milik Pertamina setelah adanya pembebasan.

Mengenai pekerjaan dari Pertamina juga belum banyak lowongan, namun ia meyakini jika proyek sudah berjalan, akan banyak serapan tenaga kerja.

"Memang keluhan datang dari buruh tani yang belum kerja, di sisi lain juga belum ada progres yang signifikan terkait kilang," ujarnya.

Sementara Kades Sumurgeneng, Gihanto, menepis kabar uang ganti rugi warganya telah ludes.

"Tidak benar itu warga uangnya habis, walaupun saya tidak tahu isi rekeningnya," terang Gihanto.

Ia menjelaskan, hasil jual lahan dibelikan lagi tanah di luar desa yang lebih luas.

Karena harga Rp 600 ribu /meter yang diterima warga jika dibelikan di luar desa dapat harga Rp 200 ribu/meter, maka bisa dapat 3 kali lipat.

Sedangkan untuk buruh tani juga masih bekerja ikut orang lama yang membeli lahan baru di luar desa, jadi masih tetap kerja juga.

"Lahan warga penerima ganti rugi dari Pertamina juga masih, jadi tidak benar itu uang warga habis, justru semakin sejahtera," pungkasnya.



Sumber :Otomotifnet.com