Pasca Diguncang Gempa Magnitudo 6,1, Muncul Fenomena Lumpur Panas di Sumbar, BMKG Beri Peringatan



Semburan air panas bercampur lumpur di Sumbar pasca diguncang gempa magnitudo 6,1 /Instagram/@Info Sumbar/

JAMBITRANSNEWS.COM - Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatra Barat diguncang gempa berkekuatan magnitudo 6,1 pada Jumat, 25 Februari 2022 kemarin.

Gempa yang mengguncang Sumatra Barat itu tak hanya menimbulkan korban jiwa dan kerusakan bangunan, tetapi juga menimbulkan fenomena semburan air panas bercampur lumpur.

Fenomena air panas bercampur lumpur itu muncul di wilayah Jorong, Padang Baru, Nagari Ganggo Hilia, Kecamatan Bonjol, Pasaman, Sumatra Barat.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono memberikan penjelasan terkait kemunculan fenomena tersebut, yang diduga berkaitan erat dengan gempa yang mengguncang Sumatra Barat pada pagi harinya.

"Diduga guncangan kuat Gempa Pasaman magnitudo 6,1 yang terjadi hari ini (kemarin,red) telah menghasilkan rekahan hingga memunculkan air panas," kata Daryono dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Instagram @daryonobmkg pada Jumat, 25 Februari 2022.

"Karena umumnya lapisan air tanah atau akuifer panas bumi dapat muncul ke permukaan terbentuk pada rekahan batuan," sambungnya.

Ia menambahkan panas bumi merupakan fenomena dari dalam bumi memanaskan lapisan air di bawah permukaan tanah, hal itu juga menjadi tanda bahwa lokasi tersebut memiliki sumber mata air panas.

Daryono pun menduga lokasi munculnya semburan air panas bercampur lumpur tersebut berada dekat dengan jalur sesar aktif.

Sehingga sangat mungkin jika lokasi tersebut memiliki hot spring alias sumber mata air panas, yang akhirnya keluar akibat guncangan gempa.

"Saat terjadi gempa maka akan terganggu reservoirnya dan air panas tersebut keluar melalui zona lemah yang rekah akibat guncangan kuat gempa bumi," jelas Daryono.

Lebih lanjut, Daryono memberi peringatan kepada masyarakat sekitar untuk tidak terlalu dekat dengan sumber air panas tersebut.

Serta menunggu tim ahli datang untuk memastikan kandungan yang ada di dalam air tersebut.

"Apabila terlihat mendidih dan mengeluarkan uap, terasa panas dan mengeluarkan bau menyengat lebih baik untuk tidak didekati apalagi dikonsumsi airnya," tutur Daryono.

Pihaknya menambahkan, kemunculan air panas di area sesar aktif itu sendiri merupakan hal Yang wajar.



Sumber : SeputarTangsel.Com