Potret Gadis Desa Cantik Keturunan Palestina Tinggal di Gubuk di Sukabumi. YouTube Jampang Turunan Kidul ©2022
JAMBITRANSNEWS.COM - Kecantikan para gadis asal Tanah Pasundan memang tak bisa diragukan lagi. Namun, bagaimana jadinya jika para gadis tersebut juga merupakan keturunan asing?
Hal itu pun dialami oleh sosok gadis cantik bernama Ida berikut ini. Ia rela tinggal di gubuk sederhana di perkampungan.
Tak jarang, wajah ayunya mampu menyihir setiap orang yang menatapnya. Simak ulasan selengkapnya berikut ini, dilansir dari kanal YouTube Jampang Turunan Kidul, Kamis (24/2).
Gadis Keturunan Palestina
Ida merupakan seorang gadis cantik yang kini berusia 21 tahun. Wajah ayunya tersebut tak lain berasal dari kedua orangtuanya yang berbeda negara.
Diketahui, sang ibu merupakan WNI sementara sang ayah tak lain berkebangsaan Palestina. Malangnya, Ida harus rela kehilangan sang ayah saat ia baru menginjak usia 7 bulan di kandungan ibunda
Iya, (ayah) dari Palestina," ungkapnya.
Tak Pernah ke Palestina
Meski sang ayah merupakan warga keturunan Palestina, namun Ida mengaku sama sekali belum pernah menginjakkan kaki di kampung halaman ayahanda. Sedari di kandungan, Ida telah berada di Sukabumi bersama keluarga sang ibunda.
Hal itulah yang membuat Ida juga tak fasih berbahasa Palestina. Namun, gadis cantik ini justru cakap berbahasa Sunda, bahasa kampung halaman sang ibu.
"Belum pernah (ke Palestina) soalnya lahirnya di sini, jadinya juga ga bisa bahasa Palestina, tapi Sunda bisa," terangnya.
Tinggal dengan Kakek & Nenek
Kini, Ida terpaksa tumbuh dewasa dalam naungan sang kakek dan nenek. Ibu kandung Ida disebutnya kini tengah membanting tulang di luar kota.
Sang ibu merantau ke ibukota demi keluarga di kampung halaman. Kendati hidup dengan kakek dan nenek, Ida senantiasa selalu tersenyum hangat dan berbahagia.
"Ibu lagi kerja di Jakarta," katanya.
Tak Risau ke Sawah Bantu Kakek & Nenek
Kini, Ida terpaksa tumbuh dewasa dalam naungan sang kakek dan nenek. Ibu kandung Ida disebutnya kini tengah membanting tulang di luar kota.
Sang ibu merantau ke ibukota demi keluarga di kampung halaman. Kendati hidup dengan kakek dan nenek, Ida senantiasa selalu tersenyum hangat dan berbahagia
"Ibu lagi kerja di Jakarta," katanya
Tak Risau ke Sawah Bantu Kakek & Nenek
Kebahagiaan Ida itu terwujud dari kerelaannya membantu berbagai kegiatan kakek dan nenek. Setiap hari, ia rela berpanas-panasan demi membantu tugas keduanya di sawah.
Lelah dan panas terik matahari tak diragukannya. Ida tetap berada di sisi kedua orang yang kini tengah membesarkannya itu.
"Gak apa-apa (ke sawah), yang penting di sana bantuin di sawah. Ga apa-apa capek, biar Ida bantuin kakek nenek biar ga terlalu capek," jelasnya.
Sumber : Merdeka.com
Social Plugin