Bupati Fadhil Berhasil Naikkan UHC Dari 82,27 % Menjadi 96.66% Untuk Kepesertaan Jaminan Kesehatan



BATANGHARI
,--BPJS Kesehatan melaunching Universal Health Coverage (UHC) kepesertaan JKN KIS Kabupaten Batanghari, hal tersebut dilakukan atas capaian Pemerintah Kabupaten Batanghari yang berhasil mencapai 96,66 % kepesertaan di Kabupaten Batanghari.

Deputi Direksi Wilayah II BPJS Kesehatan, Eddy Sulistijanto mengungkapkan saat ini Kabupaten Batanghari menjadi daerah ketiga di Provinsi Jambi yang telah memiliki sistem UHC.

Dimana Kota Jambi dan Kota Sungai Penuh, sudah terlebih dahulu berhasil mencapai UHC.

Eddy mengatakan bahwa pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Batanghari harus diberikan secara maksimal. Ia mengatakan, pihak rumah sakit yang telah bekerjasama dengan BPJS juga harus mampu memberikan pelayanan yang sesuai kepada masyarakat.

“Kita perbaiki dari waktu ke waktu. Kami tegas ke rumah sakit yang tidak memberi pelayanan kesehatan yang sesuai dengan janji, maka akan kami putus,” ujarnya. Rabu, (5/7/2023).

Eddy juga menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kabupaten Batanghari atas capaian yang telah diraih, ia berharap pelayanan kesehatan di Kabupaten Batanghari akan terus meningkat sehingga memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Kami berterimakasih atas kerja keras pak Bupati, semoga kita sinergi lebih baik lagi. Dan sama-sama kita tingkatkan kualitas kesehatan di Kabupaten Batanghari,” katanya.

Selanjutnya, Bupati Batanghari Fadhil Arief mengungkapkan bahwa capaian angka 96,66 persen kepesertaan BPJS Kesehatan di Kabupaten Batanghari merupakan kerjasama dan dukungan semua pihak dimana pada Tahun 2021 Kabupaten Batang Hari masih berada pada angka 82,27 persen.

Fadhil mengatakan hal tersebut juga salah satu yang ia dorong melalui program-program kesehatan yang diberikan kepada masyarakat Kabupaten Batanghari.

Ia juga menargetkan peningkatan kepesertaan BPJS Kesehatan di Kabupaten Batanghari khususnya bagi masyarakat kurang mampu. Sehingga seluruh masyarakat dapat tercover dan memiliki jaminan pelayanan kesehatan.

“Saya juga minta kepala desa untuk mendata masyarakat-masyarakat kita yang belum memiliki BPJS Kesehatan, sehingga kalau sakit langsung berobat jangan tunggu parah dulu,” ungkapnya.(zom)


 Redaksi