Sarolangun,-Banyaknya komplain yang disampaikan masyarakat terkait pelaksanaan teknis di arena utama MTQ tingkat Provinsi Jambi Ke-52 tahun 2023 yang diselenggarakan di Kabupaten Sarolangun mendapat respon dari Ketua DPRD Sarolangun.
Tontawi Jauhari, SE bersama dengan sejumlah anggota DPRD Sarolangun lain diantaranya Waka I Aang Purnama, SE, MM Waka II Syahrial Gunawan, SE, Ketua Komisi I Drs H Fahrul Rozi, M.Si, Anggota DPRD Sarolangun Fadlan Kholiq, H.Zulkifli Sudin, dan Zulkifli Ys turun langsung ke lokasi arena utama MTQ Provinsi Jambi ke-52 yang berpusat di Lapangan Gunung Kembang, Komplek Perkantoran Bupati Sarolangun pada Senin (28/08/2023) Sore.
Selain itu dari pihak Eksekutif turut hadir Sekda Sarolangun Ir Endang Abdul Naser, Asisten I Setda Sarolangun Drs H Arief Ampera, ME, Kasat Pol PP Sarolangun Drs Muhammad Idrus, Kakan Kesbangpol Sarolangun Hudri, M.Pd.I, Kabag Umum Setda Sarolangun Murtoyo, M.Pd, Camat Sarolangun Bustra Desman, SE, MM.
Setelah melakukan pemantauan di arena MTQ, Tontawi Jauhari, SE beserta Anggota DPRD Sarolangun lainnya, meminta penjelasan dari Herman selaku pihak Even Organizer (EO) dari PT Argo Pesona Indonesia untuk menjelaskan Grand Desain yang banyak menuai kritikan dari masyarakat.
“Kenapa pas video Ketua DPRD ucapan selamat MTQ di potong, itu permintaan siapa mas Herman. Undang-undang, Pemerintah itu ada Bupati selaku Eksekutif dan DPRD selaku Legislatif,” Ucapnya.
Tontawi Jauhari yang akrab disapa Bang Iton kemudian mempertanyakan pencahayaan (lighting) yang kurang terang, Soundsystem yang kurang bagus pada kegiatan seremonial dan perlombaan, serta jumlah bedug yang awalnya empat unit menjadi 1 unit, panggung utama yang tidak pakai atap sehingga jika terjadi hujan kegiatan secara otomatis berhenti.
“Apa antisipasi yang dilakukan jika saat malam penutupan nanti turun hujan” Ujarnya kepada pihak EO.
Kepada pimpinan EO selaku pihak yang ditunjuk Pemkab Sarolangun sebagai penyedia sarana dan prasarana MTQ, Bang Iton meminta agar dalam pelaksanaan seremonial penutupan pada Selasa (29/08/2023) malam dapat dilaksanakan secara Maksimal.
“Kami minta sama mas Herman dan kawan-kawan untuk malam penutupan agar dilakukan semaksimal mungkin dan sukseskan dengan baik. Karena sedikit kesalahan saja, kita jadi malu selaku tuan rumah,” ujar Bang Iton.
Kepada awak media, ia menjelaskan bila selama pelaksanaan MTQ mulai dari pembukaan sampai pelaksanaan kegiatan perlombaan banyak menuai kritikan dan keluhan, diantaranya pembukaan yang kurang puas bagi masyarakat, pelaksanaan lomba tertunda karena kendala teknis, bel tidak bunyi backdroop yang rubuh menimpa peserta.
“Itukan kejadian yang seharusnya tidak terjadi tapi terjadi, kita memakluminya namanya juga kebutuhan orang banyak, tapi paling tidak ini adalah pelajaran bagi kita semua agar ke depan hati hati ketika menyelenggarakan Iven yang besar seperti ini,” tutup Bang Iton.(Yhy)
Redaksi
Social Plugin