Aneh!!!, Diduga Kades Kelagian Tidak Mengetahui Besaran Dana Stunting di Desanya



TANJABBAR
, jambitransnews.com,-Sungguh terasa aneh jika seorang kepala desa(kades) tidak mengetahui berapa jumlah besaran dana stunting yang dikeluarkan dari Dana Desa(DD).

Hal di atas diperoleh dari hasil konfirmasi melalui telepon(Rabu, 19 Juni 2024). Paidel yang dalam hal ini selaku kepala desa kelagian, kecamatan Tebingtinggi, kabupaten Tanjung Jabung Barat, provinsi Jambi, menjawab pertanyaan dengan ketus  saat awak media mempertanyakan berapa besaran dana stunting yang di keluarkan oleh pihak desa.

"Gak tau......gak tau aku, aku belum tanya", jawab kades dengan ketus.

Lebih lanjut awak media ini menyampaikan bahwasanya, dasar pertanyaan di atas berawal dari informasi seorang warga yang di duga anaknya mengalami balita dengan kondisi gizi buruk, namun kades berkilah belum ada laporan.

"Belum ada laporan ke desa", jawabnya singkat.

Terkait jawaban di atas, seharus nya pihak desa dapat mengetahui berapa jumlah ibu hamil melalui posyandu yang ada di desanya. Namun kuat dugaan penyelenggaraan kegiatan di desa kelagian tidak sebagaimana mestinya atau dengan kata lain tertutup dan terindikasi rawan korupsi.

Disinggung terkait salah satu peruntukan dana stunting adalah untuk  ibu hamil dan  ibu menyusui dan jika desa berpatokan dari data ini, sudah seharusnya pihak desa mengetahui kalau di desanya terdapat balita dengan kondisi gizi buruk. Namun kades bersikeras seolah olah beliau bekerja berdasarkan laporan dan di akhir pembicaraan kades menuduh awak media sengaja mencari-cari kesalahan.

"Kalau tidak ada laporan dari RT....kader kader...mana aku tau!!.....kalau mau cari-cari kesalahan...bagus", pungkasnya sambil menutup telepon.

Perlu diketahui, kondisi dari balita yang diduga mengalami gizi buruk sudah berumur 3 tahun dgn berat badan 10kg.

Berdasarkan penyampaian dari ibu balita, mereka tidak pernah sama sekali mendapatkan bantuan dari pihak desa.

Diminta kepada pihak pihak terkait khususnya camat tebing tinggi guna melakukan monitoring dan evaluasi (monev) secara mendalam. Guna menghindari hal- hal yang tidak diinginkan dalam menjalankan roda pemerintahan di desa kelagian .(Adi)


Redaksi