Berkat Kemurahan Hati Gubernur Jambi Alharis, Jenazah Almarhum Dedi Sugianto Bisa Dipulangkan Ke Sarolangun


SAROLANGUN - Mendapatkan informasi adanya seorang warga Provinsi Jambi, Dedi Sugianto Alias Bujang (35) yang berasal dari Kabupaten Sarolangun, meninggal dunia karena mengalami koma selama 23 hari di rumah Sakit Persahabatan Jakarta Timur, tak bisa dipulangkan karena tidak ada biaya untuk membayar biaya pengobatan rumah sakit, langsung mendapatkan respon cepat dari Gubernur Jambi Dr H Alharis, S.Sos, MH.

Dengan rasa turut berbela sungkawa dan kemurahan hati, Gubernur Jambi aktif tersebut memerintahkan Kepala Badan Penghubung Daerah Provinsi Jambi Di Jakarta untuk membantu proses pemulangan jenazah almarhum Dedi Sugianto dengan mengurusi segala biaya dan administrasi di rumah sakit tersebut.

Hal itu dikatakan Kepala Badan Penghubung Daerah  Provinsi Jambi Di Jakarta, Amrul Syah saat dikonfirmasi media ini, Rabu (18/09/2024) saat turun langsung ke Rumah Sakit Persahabatan Jakarta Timur.

Kata Amrul Syah, bahwa atas perintah Gubernur Jambi tersebut, pihaknya langsung menjadi sebagai penjamin untuk bisa membawa pulang jenazah almarhum dari rumah sakit ke kampung halaman yang ada di Kabupaten Sarolangun tepatnya di RT 11 Kelurahan Suka Sari, Kecamatan Sarolangun.

" Pagi tadi kami mendapatkan perintah langsung dari bapak Gubernur Jambi Alharis sesuai dengan berita di media bahwa ada masyarakat provinsi Jambi yang meninggal dunia, di rumah sakit persahabatan di jakarta timur," katanya.

" Bahwa di berita itu masyarakat yang meninggal dunia merupakan warga kurang mampu, atas dasar perintah bapak gubernur, kami bergerak cepat di samping tugas dan fungsi kami, sebagai penghubung di jakarta kami langsung ke rumah sakit dan menemui pihak rumah sakit, dan menanyakan kronologisnya," kata dia menambahkan.

Atas izin Allah SWT, lanjut Amrul Syah, setelah menyelesaikan proses administrasi dan penjaminan terhadap jenazah almarhum dan pihak keluarga, Jenazah almarhum Dedi Sugianto akan dibawa pulang melalui penerbangan Kargo Banda Soekarno-Hatta Jakarta menuju Bandara Sultan Thaha Saifuddin Jambi, baru kemudian dibawa pulang ke kampung halaman di Kabupaten Sarolangun.

Disebutkannya, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan BAZNAS RI, BAZNAS Provinsi Jambi dan BAZNAS Kabupaten Sarolangun untuk berkolaborasi dan mencari solusi dari persoalan ini.

Tentu hal itu tidak lepas dari perintah, kebijakan dan kemurahan hati bapak Gubernur Jambi Alharis untuk bisa jenazah almarhum diterbangkan ke Jambi melalui kargo bandara Soekarno Hatta

" Sekarang dalam proses penyiapan administrasi di rumah sakit baik itu masalah administrasi yang harus kami tanda tangani, sebagai penjamin dari pada proses yang dibebankan kepada pihak keluarga dan jenazah, mungkin kita tunggu waktunya, butuh formalin kemudian surat keterangan kematian dari rumah sakit dan kepolisian," katanya.

" Kemudian kita juga berkoordinasi dengan baznas RI untuk kargo yang akan memberangkatkan almarhum dan Alhamdulillah nanti bersama pendamping bersama sama akan kita kirim pulang ke Jambi melalui kargo bandara Soekarno hatta," kata dia menambahkan.

Disisi lain, Amrul Syah jiga menyampaikan kepada masyarakat Provinsi Jambi, khususnya masyarakat Jambi yang berkegiatan di Jakarta, apabila ada kendala-kendala jangan lupa bahwa kami badan penghubung daerah Provinsi Jambi ada diJakarta, bertugas serta berkewajiban selalu memberikan pelayanan kepada masyarakat Jambi.

" Mungkin ada masalah-masalah di jakarta kami akan bantu sesuai kemampuan dan kapasitas kami sebagai perwakilan provinsi Jambi di jakarta," katanya.

Sementara itu, Egoni Sahilin, pihak keluarga yang mendampingi jenazah almarhum mengucapkan ribuan terima kasih kepada Bapak Gubernur Jambi Alharis yang telah memberikan bantuan kepada pihak keluarga sehingga bisa memulangkan jenazah almarhum ke Kabupaten Sarolangun.

" Alhamdulillah, kita terima kasih kepada bapak gubernur Jambi yang sudah merespon dengan baik dan saat ini proses pemulangan sudah dilakukan. Dan kami juga berterima kepada bapak Amrul Syah, selaku kepala badan penghubung daerah Provinsi Jambi yang sudah hadir ke rumah sakit persahabatan jakarta timur langsung, membantu kami, sekali lagi kami ucapakan terima kasih banyak," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Dedi Sugianto alias bujang yang berusia 35 tahun, Warga RT 11 Kelurahan Suka Sari, Kecamatan Sarolangun, Kabupaten Sarolangun meninggal dunia setelah tak sadarkan diri selama 23 hari di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur.

Bujang meninggal dunia pada Hari Rabu (18/09/2024), sekitar pukul 09.00 Wib, yang mengalami luka parah di bagian kepala diduga korban penganiayaan yang dialaminya sebelum dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Dedi Sugianto pun meninggal dunia setelah tak sadarkan diri alias koma di ruang ICU Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur dari tanggal 25 Agustus 2024 sampai 18 September 2024.

Untuk memulangkan jenazah almarhum bujang, pihak keluarga yang merupakan kalangan tidak mampu, tidak mampu membayar biaya pengobatan dan administrasi yang diperkirakan mencapai Rp 145 juta.

Sementara pihak rumah sakit persahabatan jakarta timur tidak memperbolehkan jenazah almarhum dibawa pulang sebelum biaya pengobatan dan administrasi dibayar lunas*(Yy)*


Redaksi